gambar tawuran antar pelajar http://lifestyle.kompasiana.com |
Menurut saya ada 3 tingkat factor utama
penyebab tawuran yang kini marak terjadi . Pada tingkat rendah karena kualitas
pribadi dan sosial yang mendorong mereka berprilaku diluar batas norma-norma
yang seharusnya. Pada tingkat tengah kualitas dan manajemen suatu pendidikan
yang mendorong rasa tertekan kepada anak yang dilampiaskan pada tindakan yang
salah/negative dan pada tingkat tinggi masalah pengangguran,kemiskinan dan kesulitan
ekonomi juga sangat berpengaruh.
Banyak carapun telah dilakukan
berbagai pihak untuk meredam budaya tawuran. Mulai dari pihak sekolah, polisi sampai
pemerintahan ikut andil untuk menemukan solusi agar bisa menghilangkan budaya
tawuran ini. Sejauh ini memang pihak sekolah didaulat untuk mengatasi tawuran
antar pelajar ini. Mulai dari penegasan peraturan , penambahan kegiatan diluar
pelajaran (estrakurikuler) , kompetisi olahraga antar sekolah , dan masih
banyak lagi hal yang dilakukan oleh pihak sekolah . tapi terbebas dari peran
dari lingkungan luar, peran keluarga / orang tua merupakan hal yang sangat
penting dalam mengatasi budaya tawuran pelajar.
Pendidikan didalam keluarga
sangatlah penting untuk membentuk karakter anak. Orang tua juga harus berperan
aktif dan menjaga komunikasi terutama saat anak – anak menginjak usia remaja
dimana mereka sedang mencari jati diri.
Mulai dari menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Orang tua
harus bisa meluangkan waktunya untuk bersosialisi dengan anaknya. Memposisikan dirinya
sebagai teman dalam memberikan feedback agar si anak bisa mengeluarkan keluh
kesahnya secara positif tanpa harus menyimpang ke perilaku destruktif. Orang tua
juga bisa memberikan teladan yang baik di rumah dengan teladan yang baik
dirumah mereka akan lebih tidak mudah terpengaruh terhadap aktifitas yang
bersifat anarkis. Menjaga keharmonisan
didalam keluarga, orang tua juga harus pandai-pandai dalam menjaga emosi
anaknya. Tidak mengekang atau mendikte selama hal yang dikerjakan masih positif
dan menjaga sikap didepan anak misalnya menghindari pertengkaran fisik di
hadapan sang anak karena apabila tidak dihindari hal-hal seperti itu mereka
akan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya . agar si anak dapat belajar
saling menghargai didalam lingkungan keluarga ataupun di luar lingkungan
keluarga. Memberikan pendekatan agama
dengan benar , pendidikan agama juga sangatlah penting dalam pembentukan
fondasi kepribadian sang anak. Agar si anak menerapkan nilai-nilai moral dan
solidaritas antar sesama dalam pergaulannya.
No comments:
Post a Comment