Alternative solusi mencegah tawuran

gambar tawuran antar pelajar
http://lifestyle.kompasiana.com
Tawuran antar pelajar kini sudahlah menjadi hal yang biasa dikalangan remaja. Tawuran seakan-akan menjadi gengsi tersendiri untuk saling menunjukan kekuatan suatu kelompok. Seperti yang sedang ramai diperbincangkan antara SMA 6 dan SMA 70 dijakarta yang sudah terjadi sejak tahun 1980. Tawuran seakan dilestarikan sebagai warisan budaya pelajar , diwariskan dari angkatan pelajar senior ke juniornya. Perilaku tawuran ini bukan hanya merugikan harta benda atau korban cidera tapi sudah merenggut ratusan nyawa melayang sia-sia beberapa tahun terakhir ini. Setiap tahunnya kasus tawuran pun bukannya semakin berkurang, tetapi semakin bertambah. Faktornya menyebabkan terjadinya tawuran antar pelajar bukan hanya terjadi karena warisan turun temurun dari senior ke juniornya bahkan karena hal-hal yang sepele seperti saling ledek-ledakan sesama pelajar,labilnya emosinya untuk menunjukan keberadaan dirinya.

Menurut saya ada 3 tingkat factor utama penyebab tawuran yang kini marak terjadi . Pada tingkat rendah karena kualitas pribadi dan sosial yang mendorong mereka berprilaku diluar batas norma-norma yang seharusnya. Pada tingkat tengah kualitas dan manajemen suatu pendidikan yang mendorong rasa tertekan kepada anak yang dilampiaskan pada tindakan yang salah/negative dan pada tingkat tinggi masalah pengangguran,kemiskinan dan kesulitan ekonomi juga sangat berpengaruh.

Banyak carapun telah dilakukan berbagai pihak untuk meredam budaya tawuran. Mulai dari pihak sekolah, polisi sampai pemerintahan ikut andil untuk menemukan solusi agar bisa menghilangkan budaya tawuran ini. Sejauh ini memang pihak sekolah didaulat untuk mengatasi tawuran antar pelajar ini. Mulai dari penegasan peraturan , penambahan kegiatan diluar pelajaran (estrakurikuler) , kompetisi olahraga antar sekolah , dan masih banyak lagi hal yang dilakukan oleh pihak sekolah . tapi terbebas dari peran dari lingkungan luar, peran keluarga / orang tua merupakan hal yang sangat penting dalam mengatasi budaya tawuran pelajar.

Pendidikan didalam keluarga sangatlah penting untuk membentuk karakter anak. Orang tua juga harus berperan aktif dan menjaga komunikasi terutama saat anak – anak menginjak usia remaja dimana mereka sedang mencari jati diri.

Mulai dari menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan anak. Orang tua harus bisa meluangkan waktunya untuk bersosialisi dengan anaknya. Memposisikan dirinya sebagai teman dalam memberikan feedback agar si anak bisa mengeluarkan keluh kesahnya secara positif tanpa harus menyimpang ke perilaku destruktif. Orang tua juga bisa memberikan teladan yang baik di rumah dengan teladan yang baik dirumah mereka akan lebih tidak mudah terpengaruh terhadap aktifitas yang bersifat anarkis. Menjaga keharmonisan didalam keluarga, orang tua juga harus pandai-pandai dalam menjaga emosi anaknya. Tidak mengekang atau mendikte selama hal yang dikerjakan masih positif dan menjaga sikap didepan anak misalnya menghindari pertengkaran fisik di hadapan sang anak karena apabila tidak dihindari hal-hal seperti itu mereka akan mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya . agar si anak dapat belajar saling menghargai didalam lingkungan keluarga ataupun di luar lingkungan keluarga. Memberikan pendekatan agama dengan benar , pendidikan agama juga sangatlah penting dalam pembentukan fondasi kepribadian sang anak. Agar si anak menerapkan nilai-nilai moral dan solidaritas antar sesama dalam pergaulannya.

Anna

Thanks for visit my blog. Hopefully, the information can be useful and if any questions please enter in the comments field :)

No comments:

Post a Comment